Rabu, 27 April 2011

Manusia dan penderitaan

14 Jenis Phobia Pada Manusia

Apa sih sebenarnya phobia itu? Selama ini banyak orang salah mengartikan phobia dan menganggap sama dengan rasa ngeri. Namun sebenarnya phobia itu tidak sama dengan ngeri. Lebih tepatnya phobia adalah rasa takut yang berlebihan atas sesuatu. Ketika Anda merasa takut/ngeri, maka secara alami Anda akan berusaha melindungi diri. Sedangkan pada phobia, rasa takut tersebut akan menguasai penderita dan membuat si penderita menjadi kalut dan lemah.

Seperti dikutip dari WebMd, menurut para ahli secara garis besar phobia dibagi menjadi 3 macam kategori:

I. Agoraphobia: Takut akan tempat ramai

Sebenarnya nama agora diambil dari sebuah pasar dan balai pertemuan di jaman Yunani Kuno. Sehingga sampai saat ini nama agoraphobia mewakili rasa takut akan tempat ramai. Mereka yang menderita agoraphobia biasanya akan terlihat sangat cemas saat berada di tengah-tengah kerumunan orang, di antara antrean bank, dan tempat yang banyak kerumunan orang lainnya. Jika orang yang ada di sekitarnya semakin lama semakin bertambah, maka ia akan berusaha kabur dan menghindar. Untuk itulah mereka yang menderita agoraphobia lebih suka menyendiri.

II. Social Phobia: Takut bertemu orang

Seseorang yang mengidap social phobia bukanlah seseorang yang pemalu. Namun terlebih rasa takut yang cukup besar yang dirasakan saat bertemu dengan orang lain. Ketakutan tersebut meliputi, rasa takut bahwa orang lain akan menilai fisiknya buruk, ketakutan bahwa ia tak akan bisa berbicara dengan baik di depan orang lain, atau ketakutan bahwa ia bersikap buruk.

III. Spesific phobia: ketakutan terhadap beberapa hal yang spesifik

1. Claustrophobia: takut berada di ruang yang sempit

Mereka cenderung akan mulai gugup, berkeringat, kehabisan nafas saat berada di ruang yang sempit. Ketakutan yang dialami biasanya cukup parah dan membutuhkan perhatian yang khusus. Mereka tak bisa berada di ruang sempit seperti lift, toilet di pesawat atau kereta api, dan tempat sempit lain. Sebaiknya jika ada orang terdekat Anda yang mengalami hal ini, berikan mereka tempat duduk di dekat jendela saat berada di transportasi publik, ajak dia naik eskalator atau tangga.

2. Zoophobia: takut akan hewan tertentu

Zoophobia adalah rasa takut akan hewan tertentu, pada umumnya ketakutan tersebut meliputi: ketakutan terhadap laba-laba yang disebut acarhnopobhia; ketakutan terhadap ular yang disebut ophidiophobia; ketakutan terhadap burung yang disebut ornithophobia; dan ketakutan terhadap lebah yang disebut apiphobia.

3. Brontophobia: takut akan halilintar/petir

Bronte dalam bahasa Yunani artinya adalah petir. Dan mereka yang mengalami brontophobia biasanya menolak untuk pergi keluar pada saat hujan yang disertai dengan petir. Mereka bahkan kerap bersembunyi di balik pintu, menutup kepala dengan bantal atau melakukan semua hal agar bisa bersembunyi dari petir.

4. Acrophobia: takut ketinggian

Pada umumnya mereka yang mengalami acrophobia akan menolak untuk naik ke tempat yang tinggi. Jika memang mereka terpaksa naik ke tempat tinggi maka biasanya mereka akan sangat tegang, mengeluarkan keringat dingin, wajah menjadi pucat, dan bahkan yang berbahaya ia tak akan bisa bergerak saat ia merasa ketakutan.

5. Aerophobia: takut terbang

Seseorang yang mengalami aerophobia takut jika harus naik pesawat terbang. Hal ini bisa dikarenakan ia pernah mengalami trauma, entah kecelakaan ataupun turbulensi. Pada umumnya mereka akan merasa panik, dan terbayang-bayang akan hal buruk yang terjadi.

6. Phobia rasa sakit

Phobia ini termasuk ketakutan akan darah (hemophobia) dan takut akan jarum suntik (trypanophobia). Mungkin rasa takut akan jarum suntik adalah wajar, namun pada penderita phobia ini kondisi mereka akan drop, dan ada kemungkinan mereka bisa pingsan.

7. Phobia paranormal

Ada phobia yang disebut triskaidekaphobia, yaitu takut akan semua hal yang berhubungan dengan angka 13 yang konon merupakan angka sial. Bagi mereka yang mengalami phobia ini biasanya akan menunda perjalanan jika diharuskan pergi pada tanggal 13. Ada pula chiroptophobia, yaitu ketakutan akan kelelawar yang berhubungan dengan vampir. Mereka cenderung menganggap kelelawar adalah jelmaan vampir. Sedangkan phasmophobia adalah rasa takut yang timbul akan hantu. Dalam benaknya, mereka selalu terbayang bahwa ada hantu di sekitar mereka.

8. Emetophobia: adalah ketakutan akan rasa mual dan muntah

Beberapa dari kita mungkin sering merasakannya, saat melihat seseorang mual dan muntah, maka kita pun akan ikut muntah. Hal ini dipengaruhi oleh pikiran, di mana saat melihat sesuatu secara visual, maka hal tersebut dikirimkan secara cepat pada otak dan diproses. Sayangnya justru rasa mual tersebut terbayang terlalu nyata, sehingga otak menganggapnya sebagai perintah. Dan hasilnya, Anda akan ikut muntah.

9. Carcinophobia: takut akan kanker

Carcinophobia atau cancerophobia adalah rasa takut yang teramat sangat akan kanker, dan pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini berperilaku berlebihan terhadap rasa sakit yang dialaminya. Jika ia sedang mengalami sakit kepala, maka ia menganggap ia mengidap tumor otak. Sedang saat ia merasa nyeri di dada karena otot yang mungkin terlalu tegang, ia langsung menyimpulkan bahwa itu adalah kanker payudara.

10: Neophobia: rasa takut akan semua hal yang baru

Neophobia ini biasanya muncul saat ia mendapatkan hal baru, misalnya tas baru, teman baru, handphone baru atau rumah baru. Dan mereka cenderung berusaha menolak dan lebih mencintai barang lama mereka.

11. Gerontophobia: rasa takut menjadi tua

Pada umumnya mereka yang mengalami phobia ini sangat protect terhadap kecantikan dan keindahan fisik mereka. Terlebih lagi, mereka berusaha agar terlihat awet muda dan sangat merasa takut jika bertambah tua.

12. Phartophobia: rasa takut buang gas di tempat umum

Mungkin phobia yang satu ini juga sering kita alami, mengingat kita selalu menjaga agar kita tak menjadi bahan tertawaan dan mencemari udara dengan gas alami kita.

13. Odontiatophobia: Rasa takut saat pergi ke dokter gigi

Mereka akan mati-matian berjuang agar tak pergi ke dokter gigi, meskipun mungkin gigi mereka sudah berlubang dan harus ditambal. Hal ini bisa saja terjadi karena mereka pernah trauma di masa kecil, pernah bertemu dengan dokter gigi yang lebih mirip dengan nenek sihir dan galak. Itulah mengapa saat ini dokter gigi selalu menghiasi ruangan mereka dengan benda-benda berupa boneka agar pasien, baik anak-anak maupun dewasa merasa lebih nyaman.

14. Spargarophobic: takut akan asparagus

Entah apa yang ada di dalam benak mereka, tapi memang benar bahwa penderita spargarophobic akan lari terbirit-birit atau berteriak histeris saat ada menu asparagus di piring mereka. Mungkin mereka menganggapnya sebagai UFO atau sesuatu ya?

Masih ada beberapa jenis phobia lain yang tak mungkin dibahas satu per satu di dalam artikel ini. Namun jika Anda atau orang terkasih Anda mengalami phobia, ajaklah ia berkonsultasi dengan para ahli, phobia bukanlah suatu penyakit yang tak dapat sembuh. Phobia adalah suatu ketakutan yang bisa perlahan dihilangkan dengan terapi tertentu.

sumber : googe

ilham sp
1kb05

Manusia dan keadilan

Ketidakadilan Hukum di Indonesia
Aksi sidak Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum berhasil. Seorang terpidana kasus penyuapan petugas, Artalyta Suryani, kedapatan mendapatkan fasilitas mewah di dalam Rutan Pondok Bambu, tempatnya ditahan. Bukan hanya mendapatkan ruangan yang serba wah, Satgas juga menemukan yang bersangkutan sedang dirawat oleh seorang dokter spesialis. Ia memperoleh perawatan khusus dari dokter yang didatangkan dari luar Rutan. Luar biasa! Seorang terpidana yang menyeret nama Jaksa Urip dan petinggi Kejaksaan Agung, berada dalam penjara dengan fasilitas luar biasa, mulai dari pendingin ruangan, telepon, ruang kerja, bahkan ruang tamu. Ia juga kabarnya bisa ditemui dengan bebas oleh para asistennya. Itu adalah wajah hukum kita, wajah yang semakin suram baik di luar maupun di dalam. Itu pun baru satu temuan, betapa mafia hukum memang berada dimana-mana, dan ada dimana saja. Temuan itu justru ditemukan oleh Satgas yang dibentuk dari luar, bukan oleh mereka yang bekerja untuk melakukan pengawasan di instansi pemerintah, yang bekerja setiap tahun memastikan prosedur Rutan dijalankan dengan baik. Bagi kita, amat mudah menemukan alasan bagaimana seorang bernama Artalyta itu bisa menikmati fasilitas yang begitu mewah. Jawabnya adalah uang. Ia punya uang untuk melakukan apapun caranya dan untuk membeli apa yang dia mau. Karena uang itu pula maka para pejabat yang harusnya berwenang menegakkan peraturan menjadi tidak lagi bisa berkuasa. Mereka tunduk di bawah kekuasaan uang. Amat aneh kalau para petinggi Rutan tidak tahu menahu bahwa sebuah ruangan telah disulap oleh seorang terpidana. Mereka pasti merestuinya dan mengetahuinya.
Rumor mengenai uang ini bukan hanya berhembus pada kasus Arthalyta saja. Beberapa kasus lain, terutama yang menimpa mereka yang beruang dan berada dalam kasus yang melibatkan uang besar, juga ditengarai terjadi hal-hal serupa. Mereka tetap bisa bebas dalam penjara. Dengan menggunakan contoh itu pulalah maka kita mengerti mengapa keadilan dan kebenaran tidak pernah hadir di negeri kita. Wajah hukum kita sepertinya telah mudah dibeli oleh uang. Para pengusaha dan pelaku korupsi yang tidak juga ditangkap dan diperiksa, diyakini telah menggelontorkan sejumlah uang yang besarannya bisa mencapai miliaran rupiah supaya mereka tetap menghirup kebebasan. Setelah diperiksa, mereka juga bisa melakukan tindakan menyuap supaya mereka kalau bisa divonis bebas. Bahkan kalaupun sudah diyakini bersalah dan berada dalam tahanan, maka dengan uang pula mereka bisa tetap bebas merdeka dalam ruang tahanan, seperti Artalyta. Temuan terhadap Artalyta sebenarnya sudah cukup memperlihatkan bahwa mafia hukum ini terjadi karena dua pihak melakukan persekutuan jahat. Para pelaku kejahatan yang terbukti melakukan tindakan kejahatan, bersama-sama dengan para penegak hukum, melakukan tindakan tidak terpuji.
Karena itu Satgas seharusnya segera melakukan langkah-langkah penting. Salah satu yang perlu dilakukan adalah memberikan efek jera kepada para pejabat yang ketahuan memberikan fasilitas lebih dan mudah kepada mereka yang terlibat dalam kejahatan. Para pimpinan Rutan dimana Artalyta misalnya harus ditahan bersama-sama dengan mereka yang sebelumnya ditahan. Para pejabat itu harus jera.
Selain itu, kepada para pelaku kejahatan yang terbukti mencoba atau melakukan transaksi atas nama uang, harus diberikan hukuman tambahan. Memberikan efek jera demikian akan membuat mereka tidak ingin berpikir melakukan hal demikian lagi. Arthalyta, harus diberikan hukuman tambahan atas suap yang dilakukannya pada pejabat Rutan, ketika dia masih di dalam penjara. Hal-hal seperti ini harusnya membuat kita menyadari betapa jahatnya kejahatan di negeri ini. Kejahatan itu bisa membeli dan merampas keadilan dan kebenaran hukum. Wajar saja kemudian orang kecil hanya bisa menangis ketika berada dalam persoalan hukum karena mereka hanya bisa menjadi korban ketidakadilan

ilham sp
1kb05