Kamis, 19 Agustus 2010

Menghadapi putus cinta...........?

Bila kita kehilangan seseorang yang kita sayangi sejak lama, tentu wajar kalau kita merasa sangat sedih. Apapun alasannya, putus cinta memang sangat menyakitkan. Mungkin juga bisa menjadi luka emosional yang sulit di sembuhkan.

Namun jangan sampai kita membiarkan perasaan kita di renggut oleh kesedihan yang berlarut-larut. The life is go on, matahari tetap bersinar, waktu terus berlalu, dan kehidupan terus berjalan. Kegagalan dalam hubungan cinta, bukan berarti kita harus gagal dalam bidang yang lain.

Putus cinta adalah saat yang paling sulit bagi semua orang. Celakanya, hampir semua orang pernah mengalaminya. Jika suatu saat kita mengalami masalah ini, maka yang perlu kita lakukan adalah :

-BERHENTI MENGINGAT-INGAT

Ini adalah proses yang sangat sulit untuk di lakukan. Karna kita harus berhenti mengingat-ingat apapun tentang hubungan yang telah berakhir itu. Kita juga harus berhenti memikirkannya, menghentikan segala angan-angan untuk mendapatkannya kembali. Kita harus meyakinkan diri kita, bahwa hubungan hubungan mesra itu tidak ada lagi. Kalau dia tampak di depan kita, anggaplah dia itu orang lain. Karna dia yang sekarang, bukanlah dia yang dulu. Dia yang sekarang adalah dia yang sudah tidak bisa lagi memberikan kemesraan, kehangatannya, dan juga perhatiannya kepada kita.

-MENYADARI KEKELIRUAN

Kebanyakan dari kita sering lupa, bahwa kita juga berperan aktif dalam membuat hubungan berantakan. Kita kehilangan kontak dengan kekuatan perasaan kita sendiri, terutama bila kita telah merasa tak berdaya untuk meminta kekasih tetap meneruskan hubungan. Ketika kita menganalisis lagi hubungan romantis yang telah tamat, pusatkanlah pada aspek kekeliruan-kekeliruan yang di buat oleh kita dan pasangan kita. Namun jangan keliru meletakan fokus. Upaya ini di maksud untuk supaya memetik hikmah dari kekeliruan di masa lalu. Agar kita tidak mengalami kekecewaan di masa depan.

-BERHANTI MERASA BERKEWAJIBAN

Ketika wanita merasa di tuntut untuk memberikan yang lebih kepada sang pria, ia berharap bahwa dengan memberikan yang diinginkan pria, maka sang pria akan lebih mencintai sang wanita pujaannya. Namun, seringkali terjadi bahwa sang pria mendapatkan yang di inginkan, sang pria malah pergi meninggalkan sang wanita. Sang wanita pun merasa menjadi korban sang pria, dan menjadi trauma dalam diri sang wanita dan akhirnya wanita pun tidak mau menjalin hubungan lagi dengan pria lain.

Yang harus di sadari adalah kehati-hatian untuk terlibat lebih jauh lagi secara sexual. Hendaklah wanita menyadari, bahwa keintiman fisik bukanlah segala-galanya. Bila sudah terlanjur terlibat maka tidak usah di sesali, kalau hubungan seperti itu di landasi suka sama suka, maka kesalahan bukan terletak pada pihak pria, tetapi pada 2 belah pihak memiliki konstribusi kesalahan. Maka dari itu, lebih baik kita maafkan mantan pacar kita, juga memaafkan diri sendiri. Dengan kita memaafkan dan mendoakannya, niscaya akan terbebas dari belenggu masa lalu yang suram dan akan membangkitkan lagi semangat hidup kita.

-Tulisan ini di kutip dari blog saya yang sudah tidak aktif DREAM-CACHER.

2 komentar: